Updating Results

Zenius

4.5
  • 100 - 500 employees

Dimas Setiawan Ganis

"Terjun di dunia bisnis pendidikan tuh gak selalu sekaku yang kamu bayangin"

Perkenalkan dirimu dan latar belakangmu 

Saya Dimas Setiawan Ganis, mahasiswa aktif di Universitas Atma Jaya Yogyakarta jurusan Ilmu Komunikasi, angkatan 2018. Saya merupakan asli Jogja, tapi selama lima bulan sejak mulai intern di Zenius, saya menetap di Jakarta untuk sesekali WFO. Di Zenius Edukasi, saya berperan sebagai Social Media Marketing Intern.

Apa saja tugas utama dan lingkup kerja mu sebagai Social Media Marketing di Zenius?

Secara fungsional, saya tergabung di tim sosial media yang berada di bawah divisi marketing. Kegiatan sehari-hari kami adalah mengelola sosmed seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan LinkedIn untuk mendukung kegiatan marketing. Saya sendiri bertugas memegang akun Instagram dan Twitter utama di @zeniuseducation. Saya membuat konten regular di Instagram baik itu mengenai ujian, tips, maupun hal-hal umum yang sedang ngetren. Hampir semua caption di Instagram Zenius adalah hasil buah pikir saya. Sementara itu, konten Twitter biasanya merupakan konten-konten adopsi dari Instagram. Kadang saya melakukan interaksi langsung dengan audiens melalui media sosial Zenius. Interaksi ini tentunya tidak termasuk menanggapi komplain pengguna, karena kami memiliki tim Customer Service tersendiri untuk menanganinya.

Tiap dua minggu sekali, saya mengecek performa di Instagram dan Twitter serta membuat report bagi konten dari tim Social Media Marketing maupun konten titipan dari divisi lain. Saya dapat memberikan masukan mengenai konten-konten titipan tersebut, baik dari segi kebahasaan maupun isinya. Tidak jarang pula saya terlibat dengan kegiatan yang kolaborasi dengan divisi lain. Saya pernah menjadi talent foto, video, konten campaign yang ada di video. Oh iya, saya juga pernah beberapa kali membantu pengoperasian dalam kegiatan seminar online.

Bagaimana proses seleksi untuk posisi Social Media Marketing di Zenius?

Ketika mengetahui program magang dari Kampus Merdeka, saya mencari lowongan magang yang sesuai dengan passion saya, yaitu pengelolaan media sosial. Salah satu company yang membuka lowongan tersebut adalah Zenius. 

Ketika dinyatakan lolos tahap screening, saya dihubungi tim HR untuk mengerjakan seleksi tahap selanjutnya yaitu tes 30 soal mengenai Pengetahuan Umum, Bahasa Inggris, dan Matematika. Setelah itu, saya melakukan wawancara dengan user. Untuk proses pendaftaran sampai pengumuman lolos itu sendiri memakan waktu sekitar dua minggu. Funfact, Zenius merupakan salah satu perusahaan yang paling diminati oleh peserta magang. Dari sekitar dua puluh ribuan peserta yang mencoba apply, kurang lebih hanya tujuh puluhan mahasiswa yang diterima sebagai peserta intern.

Faktor pertimbanganmu dalam memilih intern di Zenius?

Pertimbangan yang membuat saya akhirnya memilih Zenius adalah ia merupakan salah satu Startup edukasi pertama dan terbaik di Indonesia. Kenapa harus startup edukasi? Menurut saya, pendidikan itu akan selalu ada dan berpotensi memiliki inovasi yang bisa dikembangkan sehingga bidang bisnis ini bisa sustain selama-lamanya. Manusia sendiri dari generasi ke generasi tidak akan pernah berhenti belajar. Selain itu, Zenius memiliki visi menciptakan Indonesia yang cerdas, cerah, dan asik (CCA).  Saya tertantang untuk ikut ambil bagian di pendidikan, khususnya digital education. Saya juga milih Zenius karena pusatnya berada di Jakarta. Sejak SD sampai kuliah, saya selalu menetap di Jogja sehingga sesekali ingin merasakan tinggal di Jakarta 

Bagaimana pengalamanmu bekerja sebagai Social Media Marketing di Zenius?

Magang di Zenius dapat dikonversikan menjadi kegiatan KKL dan magang di universitas saya. Saya juga tidak perlu membuat skripsi, hanya harus melewati beberapa prosedur dan persyaratan agar dapat dikonversi menjadi skripsi (tentunya ini merupakan kebijakan kampus masing-masing). Intern saya di Zenius seharusnya berakhir bulan Desember 2021, tetapi mendapat perpanjangan hingga akhir Februari 2022

Awalnya, yang ada di bayangan saya adalah bekerja di sebuah lembaga pendidikan akan sangat kaku layaknya bimbel-bimbel offline konvensional di kota-kota. Ketika saya datang ke Jakarta, khususnya kantor Zenius, saya tidak menyangka bahwa karyawan di sini kebanyakan adalah anak muda dengan selisih usia tidak jauh dengan saya. Ternyata, bisnis di dunia pendidikan tidak selamanya diisi dengan orang-orang yang kaku. Layaknya Startup lain, bahkan style berpakaian di kantor ini bisa dibilang cukup santai. 

Menurutmu, apa saja hal yang kamu sukai dan tidak sukai sebagai Social Media Marketing di Zenius?

Saya menyukai work life di Zenius karena dipenuhi orang baru dan asyik serta lingkungan yang mendukung. Di tim internal Zenius, saya tidak diposisikan sebagai sekadar anak magang. Saya sering dilibatkan dalam proses brainstorming dan sebagainya. Tiap bertemu orang kantor, saya tidak merasa hanya menjadi perpanjangan tangan mereka, tetapi sebagai rekan kerja sejatinya. Orang-orang di tim Social Media sendiri sangat suportif dan ramah. Ketika saya berbuat salah, saya diberi tahu secara baik-baik. Ketika hasil kerja saya bagus, saya selalu diberi diapresiasi. 

Zenius memiliki semacam ekstrakulikuler bagi staf-stafnya yang mempunyai minat di bidang tertentu, seperti futsal, korea-koreaan, filsafat, dan masih banyak lagi. Jadi, selain mendapat skill yang diharapkan sebagai karyawan di divisimu, kamu juga bisa mendapat hiburan di luar hal mengenai pekerjaan serta teman-teman baru di luar divisi.

Yang kurang saya sukai mungkin lebih sebagai resiko magang di sebuah Startup. Seperti yang kita ketahui, bentuk perusahaan Startup masih kurang settle, sehingga perubahan dapat terjadi dengan sangat cepat. Misalnya, bahasan yang dibahas tim saya hari ini bisa saja berbeda dengan bahasan dua hari kemudian. Tetapi, ketika resiko tersebut dapat dijalani dan dihadapi dengan baik, akan tersisa rasa kepuasan dan ilmu yang didapat juga berguna untuk selanjutnya ketika menjadi karyawan tetap.

Gaji dan Benefit Social Media Marketing di Zenius?

Uang saku di Zenius saya dapatkan dari pemerintah melalui lembaga pengurus keuangan Merdeka Belajar, sehingga kisarannya pun sama dengan Magang Merdeka lainnya. Jika ditanya cukup atau tidak, bagi saya sudah cukup karena hal tersebut juga tergantung gaya hidup masing-masing. Tetapi, concern utama saya di kegiatan ini bukan uang saku, melainkan pengalaman. Jika kita sedang WFO, Zenius menyediakan katering untuk makan siang di kantor. Di luar itu, anak-anak intern terkadang juga ditraktir oleh karyawan tetap di Zenius, hehehe. 

Saran untuk para Fresh Grad/Mahasiswa yang ingin apply sebagai Intern di Startup edukasi?

Saran bagi siapapun yang berniat mendaftar magang di Startup edutech tapi masih sering ragu, saya mau bilang kalau bekerja di bidang pendidikan itu gak selalu sekaku yang kalian bayangkan. Jangan bayangkan pekerjaan kalian mirip dengan kerja di bimbel konvensional yang setiap harinya membahas pelajaran, nilai-nilai, dan materi sekolah. Di Startup, kamu bakal menemukan banyak hal tidak terduga yang asik dan nagih banget, apalagi ditambah fakta bahwa pendidikan itu sampai kapanpun tidak akan ada habisnya. Pendidikan akan selalu berkembang dan berinovasi. Jadi, apabila kamu merasa tertantang dan ada panggilan untuk berkecimpung, tidak ada salahnya kamu ikut berkontribusi untuk memajukan pendidikan, khususnya di Indonesia.

Apply to Intern Jobs - Prosple

 

 

Sharing is caring, yuk berbagi pengalaman kamu bekerja sebagai Fresh graduate dan internship via link ini. Kamu juga bisa apply ke lowongan kerja yang tersedia disini.